BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kebun Raya Purwodadi
Kebun
raya Purwodadi didirikan pada tanggal 30 Januari 1941
oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking atas prakarsa Dr. Dirk
Fok van Slooten pada
tanggal 30 Januari 1941 sebagai pemekaran dari Stasiun Percobaan 's Lands
Plantentuin Buitenzorg atau Kebun Raya Bogor. Kebun ini merupakan salah satu dari
tiga cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor).
Kebun
Raya Purwodadi adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Purwodadi,
Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Luasnya mencapai 85 hektar dan memiliki
sekitar 10.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.Didirikan pada tanggal 30
Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking. Kebun ini merupakan salah satu dari
3 cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor) yang masing-masing memiliki
tugas dan fungsi spesifik. Kedua cabang lainnya adalah Kebun Raya Cibodas dan
Kebun Raya Eka Karya Bali. Pengelolaan seluruh Kebun Raya ini berada di bawah
tanggung jawab LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Mula-mula
kebun ini dipergunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan. Kemudian
pada tahun 1954 mulai diterapkan dasar-dasar per-kebunraya-an yaitu dengan
dimulainya pembuatan petak-petak tanaman koleksi. Sejak tahun 1980 sebagian
tanaman ditata kembali menurut kelompok suku yang menganut klasifikasi sistem
Engler dan Pranti. Dalam perkembangannya diharapkan UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi akan menjadi pusat konservasi dan penelitihan
tumbuhan iklim kering di daerah tropis.
Kebun
ini merupakan salah satu dari 3 cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor)
yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi spesifik. Kedua cabang lainnya
adalab Kebun Raya Cibodas dan Kebun Raya Eka Karya Bali. Cabang Kebun Raya
Indonesia (Kebun Raya Bogor). Kebun Raya Indonesia merupakan Unit Pelaksana (
Kebun Raya Bogor ), Kebun Raya Indonesia merupakan Unit Pelaksana Teknis yang
bernaung dibawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Ketua LIPI Bidang IPA.
Yang pembinan sehari-hari dilakukan oleh Kepala Pusaat Penelitian dan
Pengembangan (Pulitbang Biologi). Pengelolahan seluruh Kebun Raya ini berada
dibawah tanggung jawab LIPI ( Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia ).
Lokasi
Kebun Raya ini terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan Lokasi ini terletak di tepi jalan besar yang menghubungkan 3 kota,
yaitu Malang, Surabaya, dan Pasuruan. Jarak dari kota Malang adalah 24 km ke
arah utara, dan dari kota Pasuruan 30 km ke arah barat daya dan dari kota
Surabaya 65 km ke arah selatan. Luas Kebun Raya Purwodadi sakitar 85 ha, pada
ketinggian 300m dpl dengan topografi datar sampai bergelombang. Curah hujan
rata--rata per tahun 2366 mm dengan bulan basah antara bulan November dan Maret
dengan suhu berkisar antara 22º - 32º C.
4.2 Hasil
4.2.
1 Dyospiros
malabarica
Sistematika Taksonomi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Ebenales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: Diospyros malabarica (Descr.) Kostel.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Ebenales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: Diospyros malabarica (Descr.) Kostel.
Sinonim : Diospyros
glutinifera Roxb., Diospyros
embryopteris Pers., Diospyros
globularia (Miq.) Koord & Valeton
(Mus,
2010)
Deskripsi
Hasil
pengamatan pada spesies Diospyros
malabarica adalah berupa pohon 10 – 20 m, batang bulat, halus, sebagian
terkelupas. Daun tunggal berseling, bentuk bulat sampai lonjong. Daun terbesar
berukuran 18 x 6,8 cm, sedangkan daun terkecil berukuran 8,5 x 2,5 cm. Tangkai
daun beralur, panjang 0,8 – 1,2 cm. Tepi rata, sedkit melengkung ke dalam.
Ujung tumpul sampai lancip, pangkal membulat. Pertulangan daun menyirip,
pertulangan utama menonjol, sedangkan kedua tidak terlalu tampak. Perbungaan
bintang, putih kekuningan, merupakan daun tunggal, tumbuh dari ketiak daun.
Buah berbentuk bulat, permukaan kulit berbulu halus, kelopak bunga tertinggal
pada buah, berjumlah 4.
Secara
umum, suku Ebenaceae termasuk semak atau pohon dengan kayu yang sering keras
berwarna hitam, daun tunggal, duduk tersebar atau berkarang, tanpa daun
penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, jarang banci, aktinomorf,
terpisah – pisah dalam ketiak daun, atau membentuk rangkaian yang hanya terdiri
atas sedikit bunga saja. Bunga jantan dengan bakal buah yang rudimenter, bunga
betina dengan benang sari yang tidak sempurna atau sama sekali tanpa benang
sari. Kelopak berlekuk 3 sampai 6, tidak runtuh, sering ikut membesar bersama
pertumbuhan buah. Mahkota berlekuk 3 sampai 7 dengan lekuk – lekuknya tersusun
seperti genting. Benang sari sama banyaknya dengan lekuk – lekuk mahkota 2 kali
lipat atau lebih banyak, tidak berlekatan dengan mahkota, kadang – kadang
berbekas, dalam bunga betina mandul atau tidak ada. Bakal buah menumpang,
beruang 2 sampai 16, tiap ruang dengan 1 sampai 2 bakal biji, masing – masing
dengan 2 integumen. Tangkai sari 2 sampai 8, bebas atau berlekatan pada
pangkalnya. Buahnya kebanyakan berupa buah buni dengan 1 sampai beberapa biji.
Biji berkulit tipis dengan endosperm yang besar, lembaga kurang lebih setengah
panjangnya endosperm, daun lembaga kurang lebih sama panjangnya dengan akar
lembaganya (Tjitrosoepomo, 2010 : 325 – 326).
Daerah
penyebaran spesies ini meliputi kawasan Asia Selatan (India, Sri Lanka) dan
Asia Tenggara (Birma, Indo-china, Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra,
Kepulauan Sunda Kecil, dan Sulawesi). Banyak ditemukan pada daerah di tepi
sungai hingga ketinggian 300 – 650 m dpl, dengan curah hujan rata – rata 1300 –
2750 mm/tahun, suhu 18–330 C, serta kelembaban relatif pada musim
kemarau 50 – 60 %. Jenis ini dapat tumbuh pada tanah netral alkalis, dengan
solum tanah tipis – dalam, jenis tanah mediateran dan litosol (Gratiana, 2004 :
1).
Pohon
dapat mencapai tinggi lebih dari 35 m, dengan tinggi bebas cabang 10 – 20 m dan
diameter 30 – 80 cm. Berbatang silindris dengan warna kulit luar hitam, kasar
bersisik, daging kulit bagian dalam berwarna agak merah. Kayu gubal berwarna
coklat kemerahan dan mempunyai batas jelas dengan kayu teras yang berwarna hitam
berselang – seling coklat. Daun berbentuk bulat telur sampai memanjang,
berukuran 9 – 30 x 2,5 – 9,5. Pangkal daun seperti jantung dengan ujung tumpul
sampai meruncing dan halus. Bunga majemuk, berwarna putih dan berukuran kecil.
Dalam satu tangkai terdapat bunga jantan 3-7 buah, 4-5 daun penumpu, 24-64
benang sari. Bunga betina terdapat dalam tangkai tersendiri dan jarang terdapat
lebih dari 5 bunga, dengan 4-5 daun penumpu (Gratiana, 2004 : 1).
Buah
berdaging bertipe buni (berry). Buah terletak di ketiak daun dengan jumlah 1-5
buah. Berbentuk bulat telur dengan panjang 2-5 cm dan lebar 2-4 cm di dalamnya
terdapat sekitar 6 benih. Benih berwarna coklat tua atau coklat kehitaman,
berbentuk bulat elips (bulat panjang) dengan panjang antara 1-1,5 cm dan lebar 0,5-0,75
cm. Dalam 1 kg benih terdapat sekitar 1200 butir (Gratiana, 2004 : 1).
Bunga
berumah 1. Perkawinan antara bunga jantan dan betina melalui silang luar
(auterossing). Perkawinan melalui silang dalam (inbreeding) akan menghasilkan
buah yang tidak sempurna atau buahh yang cepat rontok sebelum masak.
Penyerbukan dilakukan dengan perantara serangga. Berbunga dan berbuah setiap
tahun mulai umur 5-7 tahun. Berbunga segera sebelum atau setelah terbentuknya
daun baru. Musim berbunga pada bulan Januari – Mei bervariasi tergantung tempat
tumbuh. Di pulau Lombok pada bulan Januari – Maret, di pulau Sumbawa bulan
April – Mei. Buah masak terjadi pada bulan September – November (Gratiana, 2004
: 1).
Buah
masak ditandai dengan warna kulit hijau kekuningan atau kuning dengan bintik
coklat, rasanya manis. Biasanya disukai oleh kelelawar, burung, dan monyet,
sehingga pemanenan harus segera dilakukan. Pemanenan dilakukan dengan cara
memanjat kemudian memotong tandan buah di ujung ranting menggunakan pisau
berkait (Gratiana, 2004 : 2).
Benih
termasuk rekalsiitran. Benih hasil pengunduhan memiliki daya kecambah 90%.
Penyimpanan dilakukan dalam bentuk buah dengan penyimpanannya dalam karung goni
basah atau dengan menyimpan buah dalam pelepah batang pisang. Denga cara ini
benih dapat bertahan selama 2-3 minggu dengan persen daya perkecambahan 69%.
Benih ditabur dalam media campuran pasir dan tanah (1:1) steril. Diletakkan
dengan posisi titik tumbuh berada di bawah atau dengan cara ditidurkan. Jarak
tanam penaburan antar benih 3-5 cm. mulai berkecambah setelah 3 minggu dan
bibit siap disapih. Teknik lainnya adalah dengan merendam benih dalam air
selama 1 jam, kemudian dimasukkan dalam karung goni basah. Benih akan mulai
berkecambah setelah 4 hari dan siap disapih. Bibit dari cabutan siap ditanam
setelah mempunyai 4-5 daun (6-7 bulan) (Gratiana, 2004 : 2).
Setelah
lebih dari dua hari, umumnya ditemukan jamur pada benih saat dikecambahkan
dalam karung goni basah. Hal ini disebabkan oleh suhu dan kelembaban dalam
karung goni sesuai untuk pertumbuhan jamur atau proses ekstraksi benih tidak
sempurna. Cara pengendaliannya dengan mencuci ulang benih, kemudian dimasukkan
kembali pada karung goni yang basah (Gratiana, 2004 : 2).
Manfaat
Manfaat
dari spesies ini adalah kayu mempunyai nilai dekoratif tinggi, dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan perahu, kontruksi ringan, meubel dan patung. Mempunyai
berat jenis kering udara 0,80-1,10 gr/cm3, kelas awet I dan kelas
kuat I. buah dapat dimakan, buah muda mengandung tannin yang digunakan sebagai
zat pencampur warna. Biji dapat digunakan untuk obat diare dan disentri
(Gratiana, 2004 : 2).
4.2.2
Gmelina asiatika
Sistematika Taksonomi
Kingdom Plantae
Sub kingkom Tracheobionta
Super Divisi Spermatophyta
Divisio Magnoliophyta
Classis Magnolipsida
Sub
Classis Asteridae
Ordo Tuliflorae
Famili Verbenaceae
Genus Gmelina
Species Gmelina asiatica L.
(Mus,2010)
Nama Lokal : Wareng
Deskripsi Tanaman
·
Habitus
Tanaman perdu
·
Daun
Tunggal
berhadapan, berbentuk bulat sampai lonjong. Tangkai daun dengan ukuran 1- 2,3
cm. Ukuran daun 2,1 x 1,1 – 5,9 x 4,3 cm.
Tepi daun rata,
pangkalnya membulat, bagian ujugnya tumpul. Semua bagian lembar daun barbulu
halus. Pada bagian bawah daun berwarna putih kecoklatan.
·
Pertulangan daun
Menyirip,
terdapat pertulangan daun 3, pada pertulangan daun ke-3 menangga tali.
·
Batang
Bulat, kulitnya
berkerak. Batang muda berduri kayu. Apabila tua tidak berduri.
·
Bunga
Berwarna kuning
berbentuk tabung.
·
Perbungaan
Muncul dari ujung
pertumbuhan (terminal).
·
Buah
Berbentuk bulat,
berwarna hijau hingga kuning. Cepal masih tertinggal di pangkal buah.
Manfaat
Dapat digunakan
sebagai obat luka lama.
4.2.3 Diospyros celebica
Sistematika Takson
Kerajaan
Tumbuh-tumbuhan
Divisi
Spermatophyta
Anak divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledoneae
Anak kelas Sympetalae
Bangsa Ebenales
Suku
Ebenacçae
Marga Diospyros
Jenis
Diospyros celebica Bakh
(Mus,
2012)
Deskripsi
Dalam dunia
perdagangan kayu eboni dikenal dengan nama Macassar ebony (Inggris, Amerika
Serikat), ebene de Makassar (Perancis) gestreept ebben (Belanda), Macassar
ebenhols (Jerman) ebeno de Macassar (Spanyol) ebeno di Macassar (Italia) dan
Indonesisk ebenholt (Swedia). Sedangkan untuk nama daerah dikenal berbagai
macam nama diantaranya Toe (Donggala, Poso dan Manado), Limara (Luwu), Sora
(Malili) dan ayu Maitong (Parigi).
·
Habitat
Eboni (Diospyros celebica. Bakh)
umumnya tumbuh mengelompok pada hutan dataran rendah sampai daerah pegunungan
rendah. Jenis ini tumbuh alami di hutan tropika basah dan hutan monson. Eboni
tumbuh dari dataran rendah hingga tinggi tempat 400m dari permukaan laut (dpl),
namun pada ketinggian 600 m dpl, kadang-kadang dijumpai Eboni walaupun
pertumbuhannya tidak optimal. Eboni dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah
berkapur, berpasir, samapai tanah liat berbatu asal tidak tergenang. Jenis ini
dapat tumbuh di tanah-tanah latosol, podzol dan tanah berkapur. Sifat tanah
permiabel, bertekstur lempung dan tergolong tanah kapur. Curah hujan yang baik
untuk mendukung pertumbuhan Eboni berkisar 2.000 – 2.500 mm/th, namun masih
bisa hidup di daerah kering dengan curah hujan 700 mm/th
·
Batang
Eboni adalah pohon yang berukuran sedang sampai besar,
dengan tinggi dapat mencapai 40 m, bagian batang bebas cabang dapat mencapai 10
– 26 m. Diameter batang dapat mencapai 150 cm atau lebih.
·
Daun
Jenis daun eboni adalah tunggal berbentuk memanjang samapai
jorong dengan panjang 12 – 35 cm dan lebar 2,5 – 7 cm.
·
Sistem pembungaan
Berbentuk paying menggarpu, pada bunga jantan ada 3 – 7
bunga, masing-masing dengan 4 petal dan mempunyai 16 benangsari, sedangkan pada
bunga betina dijumpai 1 – 3 bunga yang seperti payung menggarpu 4 petal dengan
kelopak bergelombang dan berkatup (Riswan, 2003) .
·
Buah
Berbentuk
bulat telur berukuran 3,5 – 5 cm.
·
Biji
Biji Eboni yang
tua berwarna coklat kehitaman berbentuk bulat panjang. Panjang biji 2 – 5 cm
dengan tebal 0,5 – 1,5 cm, rata-rata berat satu biji 0,5 – 2 g dan dalam 1 kg
±1.100 biji.
Manfaat
Kayu eboni
banyak dipakai untuk mebel mewah, perpatungan, ukiran, kipas, alat-alat
dekoratif mewah. Kayu eboni termasuk jenis kayu yang paling mahal, namun
juga paling awet. Kayu ini makin lama makin hitam. Kualitas tertinggi
adalah kayu yang bergaris teratur. Pengawetan kayu dilakukan pada kayu
yang sudah 50 tahun terbenam dalam tanah, namun tidak sedikitpun mengalami
kerusakan.
Kayu Eboni biasanya digunakan sebagai bahan meubel,
patung, ukiran, hiasan dinding, alat musik, kipas dan kayu lapis mewah.
Sementara orang-orang Jepang beranggapan, apabila perabotan rumah tangganya
berasal dari kayu Eboni dapat meningkatkan status sosialnya (Kuhon dkk,
1987). Tidak kurang dari 95 persen (%) kayu Eboni yang diperdagangkan
adalah berbentuk gergajian, dan sisanya sekitar 5% diperdagangkan dalam bentuk
barang jadi yang diproduksi oleh para perajin lokal maupun perajin yang ada di
pulau Jawa dan Bali. Kayu Eboni dalam bentuk gergajian, kebanyakan diekspor
dengan negara tujuan utama adalah Jepang, kemudian Amerika Serikat dan beberapa
negara di benua Eropa (Soenryo,2002).
4.2.4
Mussaenda philippica
Sistematika Taksonomi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Mussaenda
Spesies: Mussaenda philippica L.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Rubiales
Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus: Mussaenda
Spesies: Mussaenda philippica L.
Deskripsi
Bunga Nusa Indah (Mussaenda philippica L.)mempunyai ciri sebagai berikut : tipe
daun menyirip genap, bentuk daun bundar telur (ovale), pangkal daun meruncing (acuminate), ujung daun meruncing(acuminate), tepi daun rata (entire), pertulangan
daun menyirip (pinnate), permukaan daun kasap (scabrous), bunga letak
terminal, dan duduk daun berhadapan bersilangan
(opposite-decussate). Tanaman perdu, berasal dr Filipina, tingginya dapat
mencapai 4 m, berdaun tunggal, berbunga di ujung ranting, ditanam sbg pohon
hias; Nussaenda philippica; (Sudarsono, 2010 : 321).
Dan dari hasi penelitian yang didapat
adalah : mempunyai habitat perdu. Batang
tunggal berhadapan berselang seling. Di setiap ruas buku terdapat setipula
(daun penumpu) yang memeluk batang atas berbentuk lonjong ujung lancip. Pangkal
daun melancip, tepi merata. Bagian seluruhnya berbulu. Tulang menyirip,
ertulangan 1,2,3 sangat menonjol dan menagga. Mempunyai panjang 3,6x1,5 cm
sampai 9,4x4,4 cm. Yang mana bunga muncul dari ujung berwarna kuning cerah.
Terdapat bunga semu yang berasal dari modifikasi daun yang dekat dengan
perbungaan. Untuk sementara kegunaannya sebagai tanaman hias (Sudarsono, 2010 :
321).
4.2.5 Diospyros blancoi
Sistematika Taksonomi
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas Dilleniidae
Ordo Ebenales
Famili Ebenaceae
Genus Diospyros
Spesies Diospyros blancoi A. D
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas Dilleniidae
Ordo Ebenales
Famili Ebenaceae
Genus Diospyros
Spesies Diospyros blancoi A. D
(Mus, 2010)
Deskripsi
Bisbul merupakan pohon yang sedang tingginya, 10-30 m, meskipun umumnya
hanya sekitar 15 m atau kurang. Berbatang lurus, dengan pepagan berwarna hitam
atau kehitaman, diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang, bercabang
kurang lebih mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk kerucut yang lebat dan
rapat daun-daunnya sehingga gelap di bagian dalamnya.
Daun-daun tersusun berseling, berbentuk lonjong, 2,5-12 ×
8-30 cm, bertepi rata, dengan pangkal membundar dan ujung meruncing, bertangkai
sekitar 1,7 cm. Sisi atas daun hijau tua, mengkilap, seperti kulit; sisi bawah
berbulu halus, keperakan. Daun muda hijau muda sampai merah jambu.
Berumah dua, bunga-bunga jantan tersusun dalam payung
menggarpu, 3-7 kuntum, di ketiak daun; berbilangan 4, daun mahkota berbentuk
tabung, putih susu. Bunga betina soliter, bertangkai pendek dan terletak di
ketiak daun.
Buah buni bulat atau bulat gepeng, 5-12 × 8-10 cm, berbulu
halus seperti beludru, coklat kemerahan kemudian merah terang dan lalu agak
kusam apabila masak, dengan “topi” dari kelopak bunga yang tidak rontok. Daging
buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, agak kering, manis agak sepat dan berbau harum;
ditutupi kulit buah yang tipis berbulu. Bau keras agak mirip keju dan durian, bagi sebagian
orang terasa memualkan, bahkan ada pula yang menyebutkan baunya mirip dengan
kotoran kucing. Biji hingga 10
butir, berkulit kecoklatan, berbentuk baji agak mirip keping buah jeruk, 4 × 2,5 × 1,5 cm
(di bagian tebalnya).
Bisbul (Diospyros blancoi A. DC) dikenal juga sebagai Velvet
Apple (Inggris) atau Buah Mentega (Indonesia). Merupakan buah yang awalnya
hidup liar di hutan-hutan primer dan sekunder Filipina, namun kini telah
menyebar di berbagai negeri tropis, termasuk Indonesia, di Bogor, Jawa Barat
dibudidayakan di pekarangan. Buah bisbul berbentuk bulat gepeng, dengan besar
kira-kira 5-12 x 8-10 cm, berbulu halus seperti beludru. Termasuk keluarga
eboni (suku Ebenaceae) dan berkerabat dengan Kesemek dan Kayu Hitam. Tak heran
jika di negeri asalnya disebut Buah Mabolo atau Buah Berbulu.
Bisbul sudah cukup lama dikenal dan banyak tumbuh di Bogor .
Sudah lebih dari seratus tahun tumbuh di Bogor Selatan, masyarakat setempat ,
termusuk pedagang buah, sudah menganggap buah ini sebagai buah khas dari daerah
Bogor. Dan kebetulan juga di daerah lain memang tak ditemukan. Di daerah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, hanya ada di Bogor Selatan dan
sekitarnya. Buah bisbul ini, dapat diperoleh di pedagang buah yang mangkal di
sepanjang Jalan Batutulis mulai dari samping Istana Batutulis sampai menjelang
SPBU setempat, Para pedagang buah menawarkan dengan harga hingga Rp 15.000/kg.
Berdasarkan literatur yang ada, tanaman tersebut
diintoduksi ke Jawa, Malaysia pada tahun 1881, dan juga ke Kebun Raya
Singapura, ke Calcuta di India. ”Diduga , bisbul ini beredar di daerah Bogor
karena imbas dari Kebun Raya yang didirikan sejak tahun 1817. Tanaman ini
berbuah terus menerus sepanjang tahun. Dari bunga sampai berbuah sekitar empat
bulan.
Bisbul merupakan tanaman hias pohon yang indah dengan
ketinggian mencapai hingga 30 m, tapi umumnya hanya sekitar 15 m atau kurang.
Berbatang lurus, dengan diameter batang ± 50 cm, bercabang mendatar dan
bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk kerucut yang lebat dan rapat
sehingga gelap dibagian dalammya. Sisi atas daun hijau tua, mengkilap, sisi
bawah berbulu halus keperakan, daun muda berwarna hijau muda samapi merah
jambu.
Buah muda berwarna cokelat kemerahan yang berubah
menjadi merah terang, kemudian agak kusam jika matang. Sedangkan daging buah
berwarna keputihan, agak keras dan padat, serta kering. Rasanya manis agak
sepat dan berbau khas, hampir menyerupai bau keju dan durian. Bijinya 0 – 10
butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 x 2,5 x 1,5 cm. Buah
bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang. Daging buahnya juga
dapat diiris-iris dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak.
Batang: bulat,
berkerak
Bisbul merupakan salah satu tanaman yang berbuah dan
mempunyai batang kayu dengan kualitas yg cukup baik, berwarna coklat kemerahan
hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan keras. Tanaman ini merupakan salah
satu tanaman yang bisa dikategorikan cukup langka karena jarang kita temui lagi
menghiasi pekarangan rumah atau dibudidayakan secara komersil. Tanaman buah ini
berasal dari Filipina dan di Indonesia bisa ditemui tumbuh salah satunya di
wilayah Bogor.
Buahnya yang unik biasanya berbentuk bulat dan berbulu halus
sebesar kepalan tangan orang dewasa yang berwarna merah kecoklatan apabila
sudah matang. Daging buahnya berwarna putih dan berbau harum, memiliki aroma
seperti durian dan keju. Tekskur dagingnya lembut, ( seperti mentega, buah
alpukat) dan padat, rasanya manis dan ada juga yg berasa sedikit sepat ditutupi
kulit buah yang tipis dan berbulu halus.
Dapat tumbuh di segala jenis tanah dengan ketinggian hingga
± 800 dpl dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Daun : merupakan daun
tunggal,berseling tangkai beralur berukuran 0.5-1 cm. Tepi daun: rata
bergelombang, ujung tumpul-runcing. Pangkal membulat,bagian atas berwarna hijau
tua, sedangkan bagian bawah berwarna putih kehijauan. Bentuk daun bulat sampai
lonjong, ukuran 9x 5.8 cm- 17,3x 8.1 cm.
Bunga : muncul dari
ketiak daun, warna kuning keputihan.
Bunga-bunga jantannya tersusun dalam payung menggarpu, di
ketiak daun, terdiri atas 3-7 kuntum; tangkai bunganya pendek; daun kelopaknya
berbentuk tabung, bercuping 4 yang~dalam, panjangnya kira-kira 1 cm; daun
mahkotanya sedikit lebih besar daripada daun kelopak, berbentuk tabung dan
bercuping 4 juga, berwarna putih susu; benang sarinya 24-30 utas, menyatu di
pangkalnya, membentuk pasangan-pasangan; bunga betina soliter, berada di ketiak
daun, bertangkai pendek, ukurannya sedikit lebih besar daripada bunga jantan,
memiliki 4-5(-8) staminodia.
Buah : bulat pipih,warna orange sampai coklat, mempunyai
cepal tapi kecil. Buahnya bertipe buah buni yang berbentuk bulat atau bulat
gepeng, berukuran (5-12) cm x (8-10) cm, berbulu beludru, berwarna coklat
kemerahan, di pangkalnya ada topi dari kelopak yang kaku dan tidak rontok;
kulit buahnya tipis, tertutup rapat oleh bulu-bulu pendek yang berwarna coklat
keemasan, mengeluarkan bau keras yaftg mirip bau keju; daging buahnya berwarna
keputih-putihan, keras, agak kering, rasanya manis, sepet, berbau harum.
Bijinya 0-10 butir per buah, berbentuk baji, ukurannya mencapai 4 cm x 2,5 cm x
1,5 cm. Pohon asal benih cenderung tumbuh tegak, kadang-kadang hanya memiliki
satu batang tanpa cabang. Akan tetapi, pohon yang berasal dari sambungan
perawakannya pendek dan mengeluarkan lebih banyak cabang lateral. Pohon yang
berasal dari semai berbuah 6-7 tahun setelah ditanam, sedangkan yang berasal
dari sambungan 3-4 tahun. Pohon bisbul bervariasi terutama dalam bentuk dan
perbuluan daun serta bentuk dan rasa buah. Kandungan Nama daerah bisbul di
Filipina ialah 'mabolo,' berarti buah berbulu, mengacu kepada buahnya yang
berbulu. Buah bisbul memiliki 60-73% dari bagian yang dapat dimakan, yang
setiap 100 g berisi: air 83,0-84,3 g, protein 2,8 g, lemak 0,2 g, karbohidrat
11,8 g, serat 1,8 g, abu 0,4-0,6 g, kalsium 46 mg, fosfor 18 mg, besi 0,6 mg,
vitamin A 35 SI, tiamina 0,02 mg, riboflavin dan niasina 0,03 mg, dan vitamin C
18 mg. Nilai energinya rata-rata 332 kJ/100 g.
Manfaat
Selain manis, buah ini juga sangat manfaat. Setiap 100 gr
buah bisbul mengandung protein 2,8 gr, lemak 0,2g, karbohidrat 11,8 gr, serat
1,8 gr, kalsium 46 mg, fosfor 18mg, zat besi 0,6mg, vitamin A 35 SI, vitamin C
18 mg, tiamin 0,02 mg, robflavin 0,03 dan energi 332 kj/100 gr. Buah bisbul
juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Dengan kandungan yang demikian
kaya, maka bisbul bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mem-perbaiki
saluran pencernaan, meng-haluskan kulit, menjaga kesehatan mata dan mencegah
sembelit.
Buah bisbul umumnya dimakan dalam keadaan segar jika matang.
Rasanya agak manis, tetapi cukup kering. Daging buahnya juga dapat diiris-iris
dan dicampur dengan buah-buahan lain untuk dijadikan rujak. Kayunya licin dan
tahan lama, warnanya hitam dan banyak dimanfaatkan di Filipina untuk pembuatan
kerajinan tangan. Pohon bisbul sering ditanam di pinggir jalan.
4.2.6 Pholidocarpus
majadum
Sistematika Taksonomi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Pholidocarpus
Spesies: Pholidocarpus majadum Becc.
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Pholidocarpus
Spesies: Pholidocarpus majadum Becc.
(Mus,
2010).
Deskripsi
Berdasarkan
pengamatan terhadap Pholidocarpus majadum didapatkan hasil bahwa palem ini
termasuk ke dalam bangsa Arecales, suku Areceae yang memiliki ciri-ciri batang
bulat, tinggi dapat mencapai ± 20 meter dan beruas. Terdapat tapas (Pengganti
pelepah daun) pada batangny. Daun tunggal tersusun spiral , tangkai panjang ≥ 1 meter , bagian tepi berduri bagian bawah
terdapat 2 garis yang berwarna kuning. Tulang daun menjari, bertoreh dalam
berbagi 90%. Perbungaan muncul di ketiak daun.
Pengamatan
yang kami lakukan kemudian kami bandingkan dengan literature, menurut Becari
(1904). Pholidocarpus majadum
merupakan tumbuhan pohon yang tingginya mencapai 130 kaki, dan termasuk palem
paleman, memiliki batang seperti kelapa, tetapi lebih ramping dan kayunya lebih
keras. Daunnya berbentuk seperti kipas yang biasanya digunakan untuk atap gubuk. ( Beccari , 1904 : 266).
Manfaat
Palem
biasanya digunakan sebagi tanaman hias. Daunnya dapat digunakan sebagai penutup
atap. Selain itu batangnya dapat dimanfaatkan sebagi bahan anyaman ( Beccari , 1904 : 266)
.
4.2.7 Cinnamomum
verum
Sistematika Taksonomi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Laurales
Famili: Lauraceae
Genus: Cinnamomum
Spesies: Cinnamomum verum J.Presl
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Laurales
Famili: Lauraceae
Genus: Cinnamomum
Spesies: Cinnamomum verum J.Presl
Habitus:
Habitus Cinnamomum
verum J.Presl adalah berupa pohon yang mnjulang tinggi ke
atas. Tingginya sekitar 50 meter dari permukaan tanah, nama umum dari Cinnamomum verum J.Presl adalah kayu manis. Kayu manis (Cinnamomum
verum, synonym C. zeylanicum) ialah sejenis pohon. Termasuk ke dalam jenis
rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Kayu manis adalah salah
satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir
Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam
kitab-kitab Perjanjian Lama.
BATANG:
Batang Cinnamomum
verum J.Presl dengan diameter 125 cm. Batang nya bulat, dan berkulit
halus.Batang Cinnamomum verum J.Presl
yang di mangfaatkan ke dunia memasak, kesehatan, aromatic dan lain-lain.
Batang berkayu dan bercabang-cabang.
DAUN:
Daun Cinnamomum
verum J.Presl merupakan daun tunggal (oposite =berhadapan), bentuk daun
bagian ujung runcing sampai meruncing.Pangkal daun melancip atau membagi.Bentuk
daun nya bulat sampai lonjong.Daun tunggal, lanset, warna daun muda merah pucat
setelah tua berwarna hijau. Daun kayu manis duduknya bersilang atau dalam
rangkaian spiral. Panjangnya sekitar 9±12 cm dan lebar 3,4±5,4 cm, tergantung
jenisnya. Warna pucuknya kemerahan, sedangkandaun tuanya hijau tua..Pertulangan
menyirip kemudian ada pertulangan daun ke tiga. Panjang daun paling besar:24,5
cm.
BUNGA:
Perbungaan Cinnamomum
verum J.Presl muncul dari ujung
pertumbuhan (Terminal) , berwarna kuning pucat. Perbungaan bentuk malai, tumbuh
di ketiak daun, warna kuning. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna
dengan warna kuning,ukurannya kecil.
BUAH:
Buah buni, buah
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam.Buahnya adalah buah buni,
berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang, buah muda berwarna hijau
tua dan buah tua berwarna ungu tua (Rismunandar dan Paimin, 2001)
AKAR:
Akar tunggang.
Manfaat:
Kulit kayu manis,
yang merupakan salah satu jenis rempah-rempah itu, biasa digunakan untuk
penambah rasa masakan, bahan pembuat kue, minuman, serta bahan baku jamu dan
kecantikan. Kulit kayu manis juga bisa untuk bahan baku obat. Minyak kayu manis
adalah minyak atsiri yang didapatkan dari tumbuhan kayumanis. Kulit kayu manis
adalah jenis rempah-rempah yang banyak digunakan sebagai bahan pemberi aroma
dan citarasa dalam makanan dan minuman, dan bahan aditif pada pembuatan parfum
serta obat-obatan. Kulit kayu manis mengandung minyak atsiri dan oleoresin.
Manfaat Minyak
atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, kosmetik danobat ±
obatan. Industri komestik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai
bahan pembuatan sabun, pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum.Industri
makananmenggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah cita rasa.
Selama ini dauncengkeh kurang dimanfaatkan oleh para petani cengkeh sehingga
terbuang begitu saja, padahal daun cengkeh dapat di kembangkan
pengolahannya.Dalam penelitian ini minyak atsiri yang di hasilkan dari kayu
manis diambil denganmetode distilasi uap. Beberapa metode destilasi yang
popular dilakukan di berbagai perusahaan industri penyulingan minyak atsiri
adalah Metode destilasi kering (langsung dari bahannya tanpa menggunakan air)
metode ini paling sesuai untuk bahan tanaman yang keringdan untuk minyak-minyak
yang tahan pemanasan dan Destilasi air, meliputi destilasi air danuap air dan
destilasi uap air langsung. Metode ini dapat digunakan untuk bahan keringmaupun
bahan segar dan terutama digunakan untuk minyak-minyak yang kebanyakan
dapatrusak akibat panas kering.
Kayu manis identik digunakan sebagai bumbu dalam
penganan dalam perayaan Natal. Tapi tidak hanya menghadirkan aroma manis dan
pedas pada makanan saja, ramuan kayu manis dapat menjaga kesehatan Anda juga.
Jika biasanya Anda menggunakan kayu manis hanya sebagai bahan tradisional dalam
kue Natal dan kue pie, kayu manis (cinnamomum verum) adalah salah.