Senin, 25 Juni 2012

Rumman/Delima (Punica granatum) menurut perspektif agama dan sains


RUMMAN/BUAH DELIMA (Punica granatum)
Menurut Perspektif Agama Dan Sains
 “Makalah  Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan Tinggi (TTT)


Dosen Pengampu:
Sulisetjono, M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si

Disusun Oleh:
Elik Sutriani (10620084)
KELAS C




JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang
Di dalam al Quran, terekam indah firman Allah yang bermaksud, ” Di dalam kedua- duanya (syurga) juga terdapat buah- buahan serta pohon kurma dan delima.”(QS. Ar-Rahman: 68). Allah menyebut buah delima (rumman) sebanyak 3 kali di dalam ayat-Nya untuk menunjukkan betapa hebatnya penciptaan Allah itu dan ia juga disebut sebagai buahan daripada surga.
Jika ditinjau, delima yang berasal dari negara Iran dikenali sebagai Punica granatum dalam istilah botani juga didapati di India, Afghanistan dan Syria. Pada zaman Nabi Musa as, buah delima yang bermutu sudah ditanam di Palestin dan Lebanon. Buah delima menjadi simbol kesuburan bagi perkahwinan masyarakat di Timur Tengah. Manakala dalam agama Kristian, buah delima menjadi simbol kebangkitan semula dan kehidupan yang kekal serta dalam agama Buddha, buah delima dikatakan buah yang berkat selain daripada buah limau dan pic. Di China pula, buah delima menjadi satu simbol kesuburan, rezeki yang melimpah ruah, keturunan yang ramai dan masa depan yang diberkati. Namun, dalam Islam, buah delima merupakan salah satu buah yang terdapat di dalam syurga yang dikurniakan Allah sebagai rezeki yang boleh dinikmati oleh umat manusia yang menunjukkan tanda- tanda kekuasaanNya sebagaimana yang termaktub dalam firmanNya di dalam surah al An’am ayat 99 dan ayat 141.
Al Ghazali mengajak manusia agar merenung tentang penciptaan buah delima sebagai tanda kehebatan Allah di mana ia terbentuk seperti kantung- kantung kecil yang segar, dengan bahagian bawahnya besar dan bahagian atasnya tipisyang kelihatan seperti bukit.Kemasan yang tersusun rapi biji buah tersebut seakan disusun oleh manusia serta dibalut dengan kulit yang tipis seperti tenunan halus dan akhirnya ia dibalut dengan kulit yang tebal mengelilingi buah delima tersebut. Hikmah penciptaan buah delima dengan percaturan yang sebegitu rupa mempunyai nilai kehebatan tersendiri. Seandainya ia tidak dilapisi dengan lapisan yang halus itu, sudah tentu sari makanan tidak dapat sampai kepada biji buah delima tersebut. Dengan mendapat sari makanan itulah, buah delima mempunyai rasa manis tetapi akarnya sendiri mempunyai rasa yang amat pahit.. Lapisan yang membagi ruang biji buah delima berfungsi untuk memelihara buahnya dan seluruh biji buah tersebut dilitupi dengan kulit yang keras tetapi rasanya agak pahit adalah untuk menjaganya bebas daripada segala hama. Sorotan tentang kejadian ini menunjukkan kepada kita betapa setiap kejadian yang Allah ciptakan mempunyai keistimewaan tersendiri.
Tidak dapat dinafikan bahawa terdapat bukti yang menyatakan bagian pokok delima banyak kegunaan dan faedahnya. Dan ini telah diakui dalam perubatan melayu seperti ramuan jamu daripada pokok delima sebagai ubat cacing. Ramuan ini sebenarnya sudah lama diamalkan oleh masyarakat tradisional melayu. Mungkin, ilmu perubatan Melayu tradisional ini tidak terus diamalkan dan tidak langsung sampai kepada generasi baru sekarang dan ia seolah- olah dibiarkan begitu sahaja. Bagian kulit buah delima pula mengandungi sejenis alkaloid yang boleh mengawal beberapa cenis cacing seperti cacing pita yang mendiami perut manusia. Rasanya yang pahit tidak sesuai untuk dimakan tidak seperti bijinya yang manis, tetapi manfaat daripada rasa pahit tersebut ialah dapat menghapuskan cacing pita dalam perut manusia. Kulitnya yang tebal pula bertanggungjawab melindungi buah delima supaya dapat disimpan dengan mutu yang baik. Jika diselusuri faedah dan kepentingan kulit serta batang buah delima, ia dapat digunakan untuk melembut dan menguningkan kulit lembu dan kambing dalam industri barangan kulit di Morocco dan Syria. Ini kerana kulitnya mengandungi punicotannic acid yang agak tinggi iaitu sebanyak 22%. Manakala bunga buah delima pula mempunyai nilai yang amat tinggi dalam tujuan perubatan kerana ia dapat mengubati pelbagai jenis penyakit.
Justru, kemanfaatan buah delima tidak dapat disangkal lagi kerana ia bukanlah hanya sekadar sebiji buah yang mengandungi banyak khasiat untuk dimakan tetapi keseluruhan penciptaan pokok buah delima memberi manfaat kepada umat manusia. Sekaligus ia menggambarkan kepada kita, betapa hebatnya kuasa Allah dan  Ini menunjukkan betapa setiap kejadian yang Allah cipta mempunyai rahsia dan keistimewaan tersendiri agar manusia mendapat manfaat dan menilai kurniaan tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.   Untuk mengetahui aya-ayat Al-qur’an yang menjelaskan tentang rumman/buah delima (Punica granatum).
2.   Untuk mengkaji lebih dalam mengenai rumman/buah delima (Punica granatum) menurut pespektif agama.
3.   Untuk mengkaji lebih dalam mengenai rumman/buah delima (Punica granatum) menurut perspektif sains.

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.   Mengetahui ayat-ayat Al-qur’an yang menjelaska mengenai rumman/buah delima (Punica granatum).
2.   Mengetahui lebih dalam mengenai rumman/buah delima (Punica granatum) menurut perspektif agama.
3.   Mengetahui lebih dalam mengenai rumman/buah delima (Punica granatum) menurut perspektif sains


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ayat-ayat Al-qur’an yang menjelaskan rumman/buah delima (Punica granatum)
2.1.1  QS. Ar-Rahman: 68

“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.” (QS. Ar-Rahman: 68)

2.1.2 QS. Al-An’am: 99

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am: 99)


2.1.2  QS. Al-An’am: 141

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-An’am: 141)

2.2 Rumman/buah delima (Punica granatum) menurut perspektif agama
2.2.1 QS. Ar-Rahman: 68
Allah swt berfirman dalam QS. Ar-Rahman: 68

 
“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.” (QS. Ar-Rahman: 68).

Ayat di atas menyiratkan bahwa ada faktor keunggulan dan keutaman kedua buah tersebut. Allh swt telah menanamkan sejumlah kelebihan di dalamnya sebagaimana diketahui ilmu pengetahuan modern. Kurma mengandung zat gula dengan kadar yang tinggi, dan mudah diserap oleh tubuh, serta membantu tubu menghasilkan energi dalam jumlah besar. Sedangkan buah delima terbukti mengandung zat asam lemonik dengan kadar yang tinggi, setelah melalui pembakaran (metabolisme) dapat membantu meminimalisir pengatuh zat asam dalam urine dan darah. Selain itu dalam buah delima juga terdapat banyak zat gula yang mudah diserap oleh tubuh dan dapat mengahasilakn energi.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas secara mauquf dan secara marfu’:
“setiap jenis dari delima kalian di dunia ini pasti merupakan hasil dari delima surga.”
Sementara riwayat mauqufnya mirip, Harb dan perawi lain meriwayatkan dari Ali bahwa beliau berkata:
“Makanlah buah delima dan bagian dagingnya sekaligus, karena buah ini berfungsi membersihkan lambung.”
2.2.2 QS. Al-An’am: 99
Allah berfirman dalam QS. Al-An’am: 99

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am:99)

Melanjutkan pembahasan sebelumnya, yang diungkapkan sebagai bukti keesaan dan kebesaran Allah, ayat ini menyatakan tentang kekuasaan Allah dalam menurunkan hujan dari awan di langit, yang dengannya tumbuh dan berkembang segala sesuatu . artinya, makanann untuk binatang buas, burung-burung, hewan-hewan liar dan manusia dihasilkan dengan cara sepeti itu, agar mereak memakannya dan dapat dan dapat tumbuh. Ayat ini menyatakan, Dan Dialah yang menurunkan air dari langit dan dengan air itu Kami tumbuhkan dengan pesat segala macam tumbuh-tumbuhan,,,
Dengan demikian, maksud dari kalimat al-Qur’an nabata kulli sya’in (tumbuh segala macam tetumbuhan dengan pesat) adalah sesuatu yang dengannya segala sesuatu yang lain bisa tumbuh dan berkembang.
Makna dari ayat ini adalah Allah swt menumbuhkan segala jenis tanaman dengan air hujan. Karena itu, maksud dari ungkapan kulli sya’I adaalha untuk semua jenis tanaman. Unsur terpentingnya, yakni air, merupakan penyebab menculnya tanam-tanaman dan tumbuh dan berkembanganya makhluk hidup.
Ayat ini menambahkan,.. kemudian dari tumbuhan itu Kami munculnya (daun) hijau…
Allah swt menumbuhkan tanaman dengan air hujan, lalu tanaman itu mengalami vegetasi, dan dari vegetasi itu Allah menumbuhkan biji-bijian dan kelopak-kelopak, seperti kelopak gandum, tanaman biji-bijian, dan sejenisnya.
….yang dengannya kami membuatkan biji-biji halus yang tertumpuk (di kelopak-kelopaknya): dan pada pohon kurma, pada tangakai-tangkainya yang tertutup, yang menyembul tandan-tandanya (kurma itu) yang mudah dijangkau,…
Dari tampuk-tampuk bunga pohon kurma, Dia mengelurkan tandan-tandan kurma yang menjurai dan mudah dijangkau. Ini adalah bukti bahwa pohon kurma kadang-kadang tinggi dan buahnya sulit dijangkau, tetapi ketika pohon iturendah, buah-buahnya mudah dijangkau. Pada ayat suci ini hanya jenis kedua yang disebutkan sementara jenis yang pertama tidak disebutkan. Sebenarnya al-qur’an mencukupkan penyebutan satu jenis dan mengira bahwa jenis yang lain itu menjadi rujukan dalam pembahasa ini.
Beberapa ahli tafsir menyatakan tentang maksud dari istilah daniyah (dapat dijangkau), yang disebutkan pada ayat ini bahwa buah pohon kurma itu begitu lebat dan berlimpah, sehingga menjunytai ke bawah seolah hendak menyentuh tanah. Dengan kata lain, buah dari sebagian pohon kurma menjangkau permukaan tanah.
Ada pula sebagaian pohon lain yang buahnya memiliki kelopak dan tempurung, hanya pohon kurma saja yang tidak memiliki kelopak dan tempurung. Tetapi, Allah swt, Yang Maha Terpuji, telah menunjuk hanya aspek yang disebut belakangan dalam ayat ini membatasinya dari pernyataan tentang aspek yang lain. Alasan dari cara ini barangkali karena ‘kurma’ mengandung banyak dan mengandung banyak nutrisi makanan.
Ayat ini selanjutnya mengatakan, …..dan juga kebun-kebun anggur, zaitun dan delima, …
Dengan menggunakan air, Allah swt menumbuhkan kebun anggun, zaitun, dan delima. Zaitun dan delima disebutkan secara bersamaan karena tangkai-tangkainya tampak berdaun lebat dari atas sampai bawah pohon bagi orang-orang Arab,,,yang serupa dan tidak serupa,,,.
Pepohonan tampak lebih memiliki kesamaan satu sama lain, tetapi rasa buahnya berbeda. Beberapa ahli tafsir mengatakan, kalimat dalam ayat ini menunjukkan bahwa daun pepohonan itu mirip satu sama lain tetapi buahnya memiliki perbedaan rasa. Lebih tepat bila dikatakan bahwa semua pepohonan itu memiliki kesamaan antara satu dengan yang lain dari satu sisi, tetapi berbeda dari sisi yang lain.
…Perhatikan buahnya tatkala pohonnya berbuah, dan (menjadi) matang…
Lihatlah sebagai contoh bagaimana pohon-pohom itu berbuah dan bagaimana buah-buahnya matang dan dikonsumsi. Artinya, kita bisa mengikuti tahap-tahap proses yang terjadi di dalamnya, sejak saat buah itu muncul di ranting pohon sampai saat matangnya, bersamaan dengan perubahan-perubahan yang kecil dan besar, sehingga kita mengerti bahwa ada Pencipta yang Maha bijaksana baik dalam penciptaan maupun pengaturannya.
Kalimat terakhir ayat ini berbunyi sebagai berikut,…Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.
Benar, dalam penciptaan buah-buahan dan tanaman, dengan semua perbedaan alamiah yang mereka miliki, dan ketelitian ynag benar-benar bijaksaan yang terdapat dalam struktur mereka, terdapat beberapa bukti yang jelas dan meyakikan bagi orang-orang beriman yang menyatakan bahwa semua itu memiliki Pencipta yang menghiasi dengan hiasan-hiasan penciptaan secara bijaksana dan berpengetahuan.
2.2.3 QS. Al-An’am:141
Allah berfirman dalam QS. Al-An’am: 141
  
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”(QS.Al-An’am: 141)

Pada ayat ini Allah Yang Maha Agung menerangkan  penciptaan kebun-kebun, anggur, dan tanaman-tanaman. Ayat ini diawali degan, Dan Dialah yang menjadilan kebun-kebun yang berjunjung dan tidak bebunjung,… Istilah bahasa Arab ma’rusyat (berjunjung) adalah cabang-cabang yang menjulang ke atas, sedangkam istilah ghayra ma’rusyat  artinya cabang-cabang yang melata dan menyebar di tanah.
pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,…
Allah telah menunjukkan tanaman kurma dan tanaman kurma dari tanaman-tanaman yang menghasilkan buha-buahan dan produk-produk dengan berbagai macam warna, rasa, bau dan bentuk.
zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya, dan tidak sama rasanya,..
Allah menumbuhkan tanaman zaitun dan delima dan beberapa tanaman yang sama satu sama lain dalam rasa warna, bentuk, tetapi beberapa tanaman lainnya berlainan.
Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia berbuah,…
Makna kalimat ini adalah, bahwa sejak pertama kali buah itu muncul, buah itu halal untuk dimakan. Tidak seorangpun meragukan bahwa buah itu dapat dimakan ketika buah itu berbuah atau ketika waktu panen tiba.
,…dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya…
Ketika musim panen tiba dan orang-orang mengumpulkan hasilnya, maka mereka harus membayar zakat.
Istilah haqq di sini berarti sejumlah hasil paen atau segenggam penuh buah yang dikeluarkan para petani kepada orang miskin. Makna seperti ini juga diterangkan dalam riwayat-riwayat dari para imam  maksum.
Beberapa ahli tafsir lain menyatakan, makna kalimat ini adalah mengeluarkan zakat bagi orang miskin dengan jumlah sepersepuluh atau setengah dari hasilnya (satu perdua puluh). Maksud perintah ini adalah, bahwa sejak awal pemberian zakat ini tidak boleh ditunda.
Ayat ini ditutup dengan kalimat,…dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allh tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Artinya, ketika mengeluarkan zakat janganlah dilakukan secara berlebihan, yaitu mengeluarkan zakat janganlah dilakukan secara berlebihan, yaitu mengeluarkan semua hasil panen dan tidak menyisahkan sedikitpun untuk keluarga.

2.3 Rumman/Buah Delima (Punica granatum) Menurut Perspektif Sains
2.3.1 Klasifikasi rumman/buah delima (Punica granatum)



 Kingdom         Plantae
Division           Magnoliophyta
Classis           Magnoliopsida 
Subclassis     Rosidae
Ordo             Myrtales
Familia            Luytraceae
Genus           Pinicia
Spescies                 Punicia granatum

2.3.2 Deskripsi Tumbuhan
Buah delima berbentuk bulat hsmpir sebesar buah jeruk, tetapi berwarna merah mengkilat. Tidak hanya itu saja, buah delima ada juga berwarna putih dan ungu. Selain warna buahnya yang menarik, buah delima juga memiliki khasiat yang sangat luar biasa.
Buah delima (punica grantum) merupakan tanaman semak atau perdu yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 6(-10) m, seringkali bercabang-cabang banyak dekat pangkalnya; cabangnya sering berujung yang berdaun seklaian. Daunnya kebanyakan berhadapan, kadang-kadang hamper berhadapan, atau beberkas, bentuknya lonjong sampai lanset, berukuran (1-9) cm × (0,5-2,5) cm, pangklanya lancip atau tumpul, pinggirannya raa, ujungnya tumpul atau cabik-cabik, lembaran sebelah atas berkilap lembaran sebelah bawah memilki tulang daun utama yang menonjol, tangkai daunnya sangat pendek.
Bunga 1-5 kuntum berada di ujung ranting, berpilin, panjang dan lebarnya sama-sama 4-5 cm; daun kelopak dan penyangganya sama-sama 2-3 cm panjangnya, berwarna merah atau kuning pucat, berdaging, bercuping 5-8 dan lancip; daun mahkotanya 3-7 helai, mengeriput, berwarna merah, putih atau belang-belang; bengang sarinya banyak sekali, tangkai putiknya lebih panjnag daripada benang sarinya.
Buahnya bertipe buah buni, berbentuk bulat, berdiameter 6-12 cm, bermahkotakan daun kelopak yang tidak rontok, warna buah itu bervariasi dari hijau-kuning sampai ungu-hitam, kulit buahnya menjangat; bagian dalam buah terbagi-bagi oleh kulit tipis dengan jaringan spons berwarna putih menjadi beberapa ruangan yang penuh dengan butir-butir kecil yang tembus cahaya, masing-masing berisi daging buha yang berair dan sebutir biji. Bujinya berbentuk segi empat tumpul, berwarna merah, merah jambu atau putih-kekuningan.
Di daerah subtropik, pohon delima berbungaa pada musim semi bersamaan denga pertumbuhan pucuk secara serentak; buahnya matang pada penghujung musim panas setelah 5-7 bulan. Sementara buah tumbuh, pucuk-pucuk baru yang tumbuh serentak pada musim semi berikutnya. Di daerah tropic, pertumbuhan dan pembungaan kurang-lebih bermusim, tetapi mungkin terjadi 3 kali tumbuhnya pucuk secara serentak dalam setahun, yang masing-masing dapat menghasilkan bunga; tetapu hanya satu kali tumbuhnya pucuk yang serentak, yang bertepatan dengan akan tumbuhnya sejumlah buah yang kiranya akan mengahasilkan bunga. Bunga-bunga muncul di ujung ranting dan di pucuk samping yang pendek (taji). Bunga-bunga itu diserbuki oleh serangga. Pembentukan buah makin baik sesuai dengan urutan berikutnya: penyerbukan sendiri, penyerbukan terbuka, penyerbukan silang dengan tangan. Pada keadaan lingkungan yang menguntungkan, lebih dari setengah jumlah bunga mungkin menjadi buah.
Delima dipercaya berasal dari Iran, kawsan banjaran Himalaya dan utara India. Ia sekarang berkembang sebagai bahan masakan dan ditanam di pesisir Mediterrania, disesuaikan dengan kawasan suhu dingin dan panas. Delima tumbuh seperti pohon semak atau pohon biasa setinggi 3-6 meter, atau ada kalanya 9 meter.
Tanaman ini berasal dari Persia dan daerah Himalaya yang terletak di selatan India. Konon, tanaman delima dibawa oleh Pharaoh Tuthmosis ke Mesir pada 1500 SM dari Asia. Sejak itulah, tanaman ini menyebar ke Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Sedangkan penyebaran tanaman ini ke Indonesia diperkirakan dibawa oleh para pedagang dari Persia pada tahun 1416. Selain itu, tanaman tersebut sudah sejak lama ditanam di daerah mediterania. Terbukti, bangsa Moor memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada, didasarkan pada nama buah delima.
Tanaman buah delima tersebar mulai dari daerah subtropik hingga tropik, dari dataran rendah hingga ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Tanaman tersebut sangat cocok untuk ditanam di tanah yang gembur dan tidak terendam oleh air, serta air tanahnya tidak dalam.
Di Indonesia, buah delima dikelompokkan sesuai dengan warnanya, yaitu delima merah, putih, dan ungu. Di antara ketiganya, buah delima merah adalah yang paling terkenal. Buahnya berbentuk bulat dengan diameter 5-12 cm. Terkadang, pada buah tersebut terdapat bercak-bercak yang agak menonjol dan berwarna lebih tua. Selain itu, buah ini juga mudah dikenali dengan adanya calyx atau mahkota yang menjadi ciri khasnya.
Di dalam buah sudah matang, terdapat butiran-butiran biji berwarna putih yang terbungkus oleh daging buah. Daging buah delima memiliki warna sesuai dengan jenis warna buahnya. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang bersegi dan agak pipih, keras, serta tersusun secara tidak beraturan.
Daging buah delima mengandung banyak air, serta memiliki rasa manis keasaman dan manis yang menyegarkan. Selain bisa dimakan secara langsung, buah delima juga sangat enak untuk dijadikan jus.
2.3.3 Kandungan Kimia
Kandungan analisa bagian buah delima yang dapat dimakan di India menunjukkan komposisi per 100 gram sebagai berikut: air 78 g, protein 1,6 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 14,5 g, serat 5,1 g, dan mineral 0,7 g. analisa lain menunjukkan suatu kandungan gula inversi mencapai 20%, yang 5-10%-nya berupa glukosa, asam sitrat (0,5-3,5%), asam borat (sedikit sekali) dan  vitamin C (4 mg/100 g). Zat pewarna kuning pada kulit buah delima adalah asam galotanat. Kandungan tanin tertinggi ada pada kulit akar (28%), tetapi kulit buahnya yang kering juga mengandung banyak tanin (sampai 26%). Alkaloid di dalam kulit batangnya termasuk ke dalam kelompok piridina.
Akar, buah, bunga, kulit batang dan kulit buah delima mengandung saponin dan flavonoida di samping itu akarnya juga mengandung polifenol, sedangkan kulit batang, bunga dan buah juga mengandung tanin.
Kulit buah (shi liu pi) mengnadung alkaloid pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic acid, isoquercitrin, elligatanin, resin, triterpenoid, kalsium oksalat, dan pati. Kulit akar dan kulit kayu mengandung sekitar 20% elligatanin dan 0,5-1% senyawa alkaloid, antara lain alkaloid pelletierine (C8H14NO), pseudopelletierine (C9H15NO), metilpelletierine (C8H14NOCH3), isopelletierine (C8H10NO), dan metilisopellettierine (C9H14NO). Daun mengandung alkaloid, tanin, kalsium, oksalat, lemak, sulfur, peroksidase. Jus buah mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltose, vitamin (A, C), mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium, dan kalium), dan tanin. Alkaloid pelleterine sangat toksik dan menyebabkan kelumpuhan cacing pita, cacing gelang, dan cacing kremi. Kulit buah dan kulit kayu juga astrigen kuat sehingga digunakan untuk pengobatan diare.
Khasiat tinggi kaya dengan zat sodium, riboflavin, thiamine, niacin, vitamin C, kalsium dan forsforus. Ia juga sejenia penawar karena kandungan antioksidan yang tinggi bagi penyakit jantung dan cepat tua.
2.3.4  Khasiat Dan Manfaat
Buah delima berguna untuk tenggrokan, dada dan paru-paru, selain juga baik untuk mengobati batuk. Artinya dapat memperbaiki lambung, memberikan suntikan nutrisi gizi pada tubuh sedikit lebih banyak, namun amat mudah terselip di antara gigi karena terlalu halus dan tipis, di samping itu jug amenghasilkan panas yang cukup dalam lambung dan juga angin. Oleh sebab itu juga bisa membantu meningkatkan stamina, namun tidak cocok untuk orang yang terkena demam. Ada lagi khasiatnya yang ajaib, yakni bila dimakan dengan roti akan mengawetkan roti tesebut sehingga tidak rusak dalam lambung.
Delima asam bersifat dingin dan kering, memiliki stypic atau daya penahan darah ringan, berguna mengobati radang usus, memperlancarkan air seni lebih dari yang bisa dilakukan jenis delima lain. Bisa juga menstabilkan empedu, memberhentikan buang air akibat obat pencahar, mencegah muntah, melunakkan ampas makanan, meredam panas lever serta memperkuat seluruh organ tubuh. Berguna sekali mengatasi berbagai penyakit jantumg dan bibir lambung. Selain juga memperkuat lambung, membuang ampas dan mengatasi penyakit kuning dan menghentikan dari yang mengucur. Kalau airnya diperas bersama dengan sebagian dagingnya, lalu dimasak sebentar dicampur madu sehingga bentuknya menyerupai balsam lalu dibalurkan di kelopak mata, bisa menghilangkan kotoran kuning pada putih mata dan membersihkan mata dari lendir. Bila dioleskan pada gusi bisa mencegah bakteri perusak gigi. Bila air perasannya diambil dengan sedikit dagingnya, bisa melapangkam perut dan mengusir lendir busuk pada lambung serta mencegah Teritian ferver, sejenis penyakit demam yang dating dan perdi sehari ada gejala kemudian hilang dan berlangsung secara berkepanjangan.
Khasiat delima ini memang luar biasa banyak. Kulit buah bisa digunakan untuk pengobatan sakit perut karena cacingan, buang air besar mengandung darah dan lendir (disentri), diare kronis, perdarahan seperti wasir berdasar, muntah darah, batuk darah, pendarahan rahim, perdarahan rectum, prolaps rectum, radang tenggorok, radang telinga, keputihan (leukorea) dan nyeri lambung.
Kulit akar dan kulit kayu digunakan untuk cacingan, terutama cacing pita (taeniasia), batuk, diare. Bunga digunakan untuk penyembuhan radang gusi, perdarahan, bronchitis. Daging buahnya bisa juga dimanfaatkan sebagai penurun berat badan, cacingan, sariawan, tenggorokan sakit, suara parau, tekanan darah tinggi, sering kencing, rematik (artritis), perut kembung. Lalu biji-bijinya juga bisa dipakai sebagi obat penurun demam, batuk, keracunan fan cacingan.
Berdasarkan penelitian, kulit akarnya yang banyak menyimpan senyawa-senyawa alkaloid, antara lain pelletieri. Senyawa ini berguna untuk pengobatan cacingan. Sementara tumbukan buah atau seduhannya berguna unttuk menghentikan mencret atau disentri, kemudian air rebusan bunganya bisa dijadikan alternatif pereda sakit gigi.
Selaim alakaloid, dalam kulit akar, kulit batang dan buah, tekandung zat penyamak. Zat ini berkhasiat untuk mengecilkan pori-pori, antiseptic dan hemostatik yang baik untuk keputihan. Begitupun, olaahn buah delima sebagai jus membuktikan khasiatnya yang lainnya. Jus buah delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung dan meluruhkan penumpukan lemak. Selai  itu, delima mengandung antioksidan yang luar biasa tinggi. Karena itu, ia juga bisa dimanfaatkan untuk menangkis serangan radikal bebas.
Menurut Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi dalam buku Pengobatan Cara Nabi
·       Delima yang manis bersifat panas dan basah. Meminumnya bisa menghentikan batuk
·       Memakannya setelah makan makanan utama bisa mencegah perut mulas
·       Delima yang pahit atau masam bersifat dingin dan kering, baik untuk empedu.
·       Sirup delima bisa menghentikan muntah-muntah dan membentengi perut

Menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam  buku Zadul Ma’ad dalam bab Pengobatan ala Nabi:
·       Manisnya buah delima bersifat panas dan lembab, bagus untuk perut dan menguatkannya
·       Bermanfaat juga untuk dada, tenggorokan, dan paru-paru
·       Bisa untuk mengobati batuk
·       Menambah produksi sperma dan membangkitkan gairah seksual
Menurut ilmu kesehatan modern :
·       Delima merupakan 16% sumber kebutuhan vitamin C harian orang dewasa. Jus delima merupakan sumber vitamin B, potassium, dan antioksidan polyphenol
·       Polyphenol yang paling banyak dalam delima adalah hydrolysable tannin yang disebut punicalagin, yang mempunyai potensi untuk mengurangi radikal bebas.
·       Dalam penelitian labioratorium dan percobaan pada manusia, jus delima efektif mengurangi risiko penyakit jantung, kolesterol jahat, LDL, mengurangi status oksidatif makrofag dan pembentukan foam cell, yang semuanya memberi pegaruh pada atherosclerosis dan penyakit jantung. Delima juga mengurangi tekanan darah sistolik dengan menghambat enzim serum angiotensin (ACE). Dengan demikian delima bisa digunakan untuk kasus penyakit darah tinggi (hipertensi)
·       Jus delima secara efektif bisa melawan kanker prostat dan osteoarthritis

Pada tahun 2007, telah dilakukan penelitian di Amerika Serikat dan Norwegia untuk memeriksa efek jus delima yang dikonsumsi sebagai parameter untuk kanker prostat, atau prostate hyperplasia (BPH), diabetes, dan lymphoma. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jus delima memperlambat perkembangan kanker prostat
·       Berisi polyphenol yang menghambat sintesis estrogen, minyak biji delima efektif melawan perkembangan kanker payudara
·       Jus delima juga berfungsi sebagai antivirus sebagai antibakteri yang efektif melawan karang gigi



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam uraian QS. Ar-Rahman ayat 68, QS. Al-An’am ayat 99 dan 141, di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa rumman/buah delima (Punica granatum) banyak mengandung manfaat baik dari segi ekonomi maupun medis. Dari segi ekonomi yaitu karena kurma dapat  mencegah rasa lapar maka secara tidak langsung buah delima  itu dapat menghemat uang kita. Selain itu dari segi medis juga karena korma banyak kandungannya sehingga baik untuk daya tahan tubuh dan banyak yang lain lagi. Segala sesuatu yang allah ciptakan bahkan sunnah kan di dalam kehidupan umat islam ini sangat lah ada kaidah atau manfaat yang tersirat atau pun tersurat..
Berbagai penelitian ilmiah menyatakan bahwa rumman/buah delima (Punica granatum) tergolong zat makanan yang bagus. Di dalamnya terdapat kadar air, protein, karbohidrat, serat, dan mineral. Ini merupakan zat-zat penting dan vital yang dibutuhkan oleh tubuh manusia).

3.2 Saran
Sebaiknya dilakukan pengkajian lebih dalam mengenai rumman/buah delima (punica granatum) baik menurut perspektif agama maupun perspektif sains/ mengingat rumman/buah delima (Punica granatum) memiliki manfaat yang begitu besar dalam tubuh manusia.



DAFTAR PUSTAKA

Ali, nizar. 2008. Hadis versus sains. Yogyakarta: Teras
Al-Jazairi Syaikh Abu Bakar Jabir.2009.Tafsir Al-quran Al-aisar.Jakarta: Drus Sunnah Press
Faqih, Allamah Kamal. 2001. Tafsir Nurul Qur’an. Jakarta: Al-Huda
Imam, Syaikh. 2008. Al-Qurthubi. Jakarta: Pustaka Azzam
Savitri, Evika Sandi. 2008. Rahasia Tanaman Berkhasiat. Malang: UIN Press
Wirakusumah, Emma S. 2006. Jus buah & sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.





Tidak ada komentar: